Rabu, 10 Desember 2025

    Badan POM Berhasil Pertahankan Keanggotaan PIC/S Melalui Re-assessment 2024

    BPOM kembali mencatatkan prestasi gemilang dalam pelaksanaan Re-assessment keanggotaan Indonesia di Pharmaceutical Inspection Co-operation Scheme (PIC/S) yang dilaksanakan pada tanggal 2-6 Desember 2024. Re-assessment PIC/S ini menjadi momen penting bagi BPOM dalam menjaga kepercayaan dunia internasional terhadap sistem pengawasan industri farmasi di Indonesia. Melalui kerja sama solid antar unit, persiapan matang, serta komitmen tinggi dalam menjaga standar pengawasan Cara Pembuatan Obat yang Baik/ Good Manufacturing Practices (GMP), BPOM telah membuktikan kesetaraan dan kepatuhan terhadap persyaratan PIC/S.  Tim asesor PIC/S memberikan apresiasi atas kinerja BPOM, dengan catatan istimewa: tidak adanya temuan kritikal maupun major sepanjang proses penilaian berlangsung.

    Keanggotaan PIC/S: Simbol Kualitas Pengawasan Obat Indonesia di Mata Dunia

    Sejak pertama kali bergabung sebagai anggota ke-41 PIC/S pada 1 Juli 2012, BPOM terus berkomitmen untuk menjaga standar pengawasan obat yang setara dengan otoritas pengawas obat global lainnya. Keanggotaan ini dituangkan dalam Keputusan Presiden No. 35 Tahun 2012. Keppres ini mengukuhkan peran BPOM dalam mengawasi obat dan makanan sesuai dengan standar dan regulasi yang berlaku, termasuk dalam lingkup internasional seperti PIC/S

    PIC/S sendiri adalah organisasi kerja sama internasional yang beranggotakan 56 otoritas pengawas obat (Food Drug Authority-FDA) dari seluruh dunia, dengan tujuan menyelaraskan standar inspeksi GMP demi menjamin mutu obat yang beredar. Melalui Re-assessment yang dilakukan secara berkala, PIC/S memastikan bahwa anggota terus memenuhi persyaratan dan standar yang telah ditetapkan.

    Highlight Keberhasilan: Kolaborasi dan Komitmen Tinggi BPOM

    Keberhasilan dalam Re-assessment PIC/S 2024 ini tentu tidak lepas dari sinergi kuat antar unit kerja di BPOM, khususnya Direktorat Pengawasan Produksi Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor yang menjadi garda terdepan dalam memastikan pengawasan produksi obat di Indonesia senantiasa sesuai standar GMP global.

    Dalam proses ini, BPOM menunjukkan bahwa sistem pengawasan di Indonesia memiliki regulasi dan penegakan hukum yang kuat, Inspektur GMP yang kompeten, sistem manajemen mutu yang mumpuni, serta kemampuan pengujian yang handal. Semua aspek tersebut menjadi kunci penting dalam meraih hasil Re-assessment yang positif tanpa temuan kritikal maupun major.

    Manfaat Strategis bagi Indonesia dan Industri Farmasi Nasional

    Dengan mempertahankan status keanggotaan PIC/S, BPOM memastikan bahwa industri farmasi Indonesia tetap memiliki daya saing tinggi di pasar internasional. Produk farmasi dari Indonesia diakui memenuhi standar global, sehingga membuka peluang ekspor yang lebih luas dan meningkatkan kepercayaan negara lain terhadap kualitas produk farmasi Indonesia.

    Selain itu, BPOM juga terus mendapat akses terhadap informasi terkini seputar regulasi GMP dan perkembangan isu global di bidang farmasi. Keanggotaan ini juga memperkuat kapasitas inspektur GMP BPOM melalui pelatihan dan forum internasional, memastikan bahwa pengawasan di Indonesia selalu update dengan perkembangan terkini.

    Artikel Terkait

    Artikel Terbaru

    Artikel Lainnya

    Lewati ke konten